
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menanggapi santai soal pertemuan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), saat momen Idulfitri 2025.
Isu politik yang sempat berembus, seperti tudingan adanya “matahari kembar,” ditegaskan tidak berpengaruh pada hubungan baik antara Prabowo dan Jokowi.
"Pak Prabowo tidak merasa terganggu dengan situasi itu," ujar Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, dalam keterangannya dikutip Jumat (18/4/2025).
Muzani menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menghormati tradisi silaturahmi sebagai bagian dari budaya Lebaran yang lekat dengan nilai-nilai kekeluargaan dan penghormatan terhadap sosok yang dituakan.
"Presiden Prabowo menghargai itu sebagai tata krama Lebaran dan tradisi bersilaturahmi kepada orang yang dituakan atau dihormati," jelasnya.
Sebelumnya, kritik terhadap narasi "matahari kembar" juga datang dari Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham. Ia menyayangkan munculnya anggapan bahwa silaturahmi para menteri ke Jokowi sebagai bagian dari manuver politik.
"Enggak ada matahari kembar. Presiden yang otentik adalah Prabowo. Jokowi jelas memposisikan diri dalam etika bernegara," kata Idrus saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta.
Idrus juga menekankan bahwa pertemuan menteri-menteri dengan Jokowi, termasuk Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang juga Ketua Umum Golkar, semata-mata merupakan tradisi Lebaran yang sarat nilai persaudaraan dan bukan bagian dari skenario politik tertentu.
"Silaturahmi adalah perbuatan mulia yang diperintahkan agama. Jangan dicemari prasangka politik," ujarnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: