
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Nama politisi PIDP Bambang Suryadi alias Beathor Suryadi belakangan ini menjadi sorotan banyak pihak. Bermula saat dia menyebut Ijazah mantan Presiden Joko Widodo diproduksi di Pasar Pojok Pramuka.
Selain karena pernyataannya itu, namanya juga semakin diperbincangkan setelah dirinya dipecat dari jabatan tenaga ahli Badan Percepatan Pegentasan Kemiskinan (BP Taskin) per 30 Juni 2025.
Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi bahkan menyebut, pemecatan Beathor Suryadi dari jabatan tersebut sangat terkait dengan info ijazah Jokowi yang disampaikan Beathor ke publik.
Muslim bahkan menegaskan dengan pemecatan ini semakin mempertegas kepalsuan ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi.
"Pemecatan terhadap Beathor Suryadi dari jabatannya semakin menegaskan tentang kepalsuan ijazah Joko Widodo," kata Muslim Arbi, Minggu, dilansir pojoksatu, 6 Juli 2025.
Menurut Muslim, Beathor secara gamblang dan terus terang membuka soal ijazah Palsu Jokowi yang diduga diproduksi di Pasar Pojok Pramuka.
"Sebutan Pasar Pojok Pramuka itu kini viral dengan julukan Universitas Pasar Pramuka (UPP). Sebutan candaan di antara para aktivis, netizen dan emak-emak militan,” katanya.
“Beathor menyeret nama Paiman Raharjo, mantan Wamendes Jokowi itu karena sepak terjang dia dalam bisnis foto copy dan jasa pengetikannya," kata Muslim.
Beathor semasa Presiden Jokowi pernah menjabat staf Kantor Staf Kepresidenan (KSP).
Muslim menilai, meski Paiman mengklaim telah menutup usaha itu sejak 2002 atau 2003, tetapi mantan anggota BIN Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra menyebut bahwa sampai 2017 usaha Paiman Raharjo masih jalan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: