
FAJAR.CO.ID, MOROWALI - Di tengah tantangan krusial dunia dalam transisi energi dan krisis iklim, Indonesia memainkan peran penting sebagai pemasok nikel global untuk ekosistem kendaraan listrik. Untuk menjawab peran strategis ini, PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale”) terus memperkuat infrastruktur hilirisasi berbasis keberlanjutan—salah satunya melalui pembangunan jetty di IGP Morowali yang hari ini ditinjau oleh jajaran TNI AL dari Lantamal VI Makassar.
Kunjungan oleh Brigjen TNI (Mar) Wahyudi, Komandan Lantamal VI TNI AL Makassar, bersama Ketua Korcab VI DJA II, Ny. Evi Amalia Wahyudi dan jajaran, menjadi simbol pentingnya sinergi antara sektor pertahanan dan industri strategis nasional dalam menciptakan rantai pasok yang aman, hijau, dan efisien. Jetty ini dirancang untuk mengelola hingga 10 juta ton limonite ore dan 5–6 juta ton saprolite ore per tahun, menjadikannya penghubung utama logistik menuju fasilitas pemurnian nikel di Sambalagi.
“Kami tidak hanya membangun infrastruktur, kami membangun masa depan Indonesia dalam ekonomi hijau global,” ujar Muhammad Asril, Chief of Project Officer PT Vale kepada FAJAR.CO.ID, Rabu (21/5).
“Keamanan laut, efisiensi logistik, dan keberlanjutan lingkungan harus berjalan beriringan.”
Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan entitas Grup MIND ID, IGP Morowali membawa visi pemerintah untuk membangun hilirisasi berbasis Environment, Social, Governance (ESG) yang tidak hanya menciptakan nilai tambah dalam negeri, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam transisi energi dunia.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: