Prabowo Klaim Cetak Sejarah di Sektor Pangan

8 hours ago 4
Tangkapan layar - Presiden Prabowo Subianto saat berpidato di pembukaan Konvensi dan Pameran ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA) di BSD, Tangerang, Selasa (21/5/2025). ANTARA/Andi Firdaus Tangkapan layar - Presiden Prabowo Subianto saat berpidato di pembukaan Konvensi dan Pameran ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA) di BSD, Tangerang, Selasa (21/5/2025). ANTARA/Andi Firdaus

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa cadangan pangan nasional Indonesia, khususnya beras dan jagung, kini berada pada titik tertinggi dalam sejarah sejak kemerdekaan.

“Baru saja kita melewati 6 bulan pemerintahan kita, tapi produksi pangan kita sudah melampaui target dan perkiraan kita sendiri,” kata Presiden dalam pidatonya saat membuka Konvensi dan Pameran ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA) di BSD, Tangerang, Rabu.

Ia menegaskan bahwa laporan yang diterima menunjukkan cadangan beras dan jagung di gudang pemerintah telah mencapai rekor tertinggi dalam sejarah Republik Indonesia.

Lonjakan produksi ini bahkan sempat memicu kekhawatiran pihak terkait akan kekurangan ruang penyimpanan, sehingga mendorong pembangunan gudang-gudang darurat.

Presiden menyampaikan bahwa keberhasilan ini bukan hasil dari kebijakan yang rumit, melainkan dari pendekatan yang sederhana dan berlandaskan pada kepentingan rakyat.

"Yang penting adalah kebijakan-kebijakan yang kita ambil adalah kebijakan-kebijakan yang masuk akal. Common sense, masuk akal, menyelesaikan kesulitan menyelesaikan masalah dan berorientasi kepada kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia," katanya.

Sebelumnya diberitakan bahwa Indonesia berhasil mencatat cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 3,8 juta ton per 18 Mei 2025.

Angka tersebut mendekati batas strategis 4 juta ton dan dianggap sebagai hasil nyata dari kerja sama antara pemerintah dan Perum Bulog.

Menurut proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada semester pertama tahun 2025 diperkirakan mencapai 18,76 juta ton, naik lebih dari 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |