
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada dan kedaulatan pangan patut diacungi jempol. Target itu kini sudah ada di pelupuk mata.
Presiden Prabowo Subianto mengatakan capaian stok beras nasional pada level 4,2 juta ton, tertinggi dalam 57 tahun terakhir.
"Hari ini kita surplus produksi beras. Stok cadangan beras nasional hari ini lebih dari 4 juta ton. Ini adalah tertinggi selama sejarah NKRI," kata Prabowo dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Tak hanya beras, komoditas lainnya seperti jagung juga mengalami surplus. Sehingga beras dan jagung bisa diekspor.
"Untuk pertama kali dalam puluhan tahun, Indonesia bisa kembali ekspor beras dan jagung," ungkapnya.
Prabowo berjanji dengan kondisi baik seperti ini akan melindungi konsumen maupun petani. "Saya perhatikan di mana-mana para petani tersenyum karena harga gabah stabil dan penghasilan mereka meningkat," tuturnya.
Diketahui, Proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren positif dengan estimasi produksi beras nasional sepanjang Januari–Agustus 2025 mencapai 24,97 juta ton.
Begitu pun dengan luas panen dan produksi beras nasional terus menunjukkan lonjakan positif. Bahkan, bisa dikatakan produksi beras Indonesia merupakan yang paling produktif di kawasan ASEAN.
Sementara FAO memproyeksikan total produksi Indonesia pada 2025 mencapai 35,6 juta ton.
Tak hanya beras, produksi jagung nasional juga dalam kondisi surplus dan sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: