Relagama Bergerak Tuntut Ijazah Jokowi: Kami Bukan Barisan Sakit Hati, tapi Tak Akan Diam

4 hours ago 6
Koordinator Relawan Alumni Universitas Gadjah Mada Bergerak (Relagama Bergerak), Bangun Sutoto.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Bangun Sutoto, menegaskan bahwa Relawan Alumni Universitas Gadjah Mada Bergerak (Relagama Bergerak), telah ada sebelum isu dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi betul-betul meledak.

Jebolan Ilmu Pemerintahan UGM ini mengatakan, Relagama telah terbentuk jauh hari sebelum perhelatan Pemilu 2024.

"Relagama lahir dari ide dan semangat alumni UGM yang kritis menyikapi dinamika berbangsa dan bernegara sejak masa pemerintahan Jokowi yang pertama," ujar Bangun kepada fajar.co.id, Sabtu (5/7/2025).

Mengenai respons publik, apalagi yang selama ini menanti-nantikan kenegarawanan Jokowi dalam menunjukkan ijazah, Bangun memberikan penegasan.

"Mungkin dinilai sangat keras. Yang pasti, kami tidak mencari sensasi. Namun demikian, Relagama bukan berarti kumpulan atau barisan sakit hati. Bukan," ucapnya.

Ditekankan Bangun, Relagama merupakan kumpulan alumni UGM yang ada dalam frekuensi berkontribusi untuk negeri.

"Tanpa ngrusuhi alias ngrecokin yang lain. Seiring dinamika yang terjadi, terlebih menyikapi kasus dugaan ijazah palsu saudara Jokowi yang tak kunjung usai, Relagama tidak mau tinggal diam," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Relagama Bergerak menegaskan bahwa mereka menjunjung tinggi prinsip kejujuran, berdasar nilai-nilai obyektifitas, dan keterbukaan informasi kepada publik.

Berikut pernyataan sikap dari Relagama Bergerak:

  1. Meminta kepada rektor UGM beserta staf rektor terkait, dekan Fakultas Kehutanan berserta staf dekan terkait untuk bersama-sama memberikan keterangan resmi kepada publik secara jujur dan transparan tentang riwayat pendidikan Sdr. Joko Widodo di UGM hingga status ijazahnya.
  2. Meminta kepada Sdr. Joko Widodo dengan suka rela, itikad baik, dan gembira untuk menunjukkan ijazah sarjananya (S1) kepada publik secara apa adanya.
  3. Permintaan kami yang tersebut pada poin 1 dan 2, sudah selayaknya dilakukan dengan cara seksama, cermat, dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
  4. Permintaan kami yang tersebut pada poin 1 dan 2 akan menjadi catatan sejarah yang sangat penting di kemudian hari. Oleh karena itu, sudah selayaknya dilaksanakan di kampus UGM sebagai rumah besar untuk civitas akademika UGM dan para alumninya.
  5. Jika permintaan kami yang tersebut pada poin 1 dan 2 dalam waktu 1x24 jam sejak surat pernyataan ini diterima oleh ybs dan tidak dipenuhi permintaan kami maka dengan sikap mufakat dan bulat kami menyatakan mosi tidak percaya kepada para pihak tersebut.
  6. Berdasar mosi tidak percaya yang tersebut pada poin 5, kami meminta kepada rektor UGM dan staf rektor terkait, Dekan Fakultas Kehutanan dan staf dekan terkait, beserta staf di UGM lainnya yang terlibat dalam kasus dugaan ijazah palsu Sdr. Joko Widodo untuk segera mengundurkan diri dari status dan jabatannya dengan tanpa syarat.
  7. Berdasar mosi tidak percaya yang tersebut pada poin 5, kami simpulkan bahwa Sdr. Joko Widodo bukanlah alumni Universitas Gadjah Mada.

Bangun Sutoto yang tercatat sebagai koordinator berharap pernyataan sikap tersebut berkontribusi mengakhiri kasus dugaan ijazah palsu Jokowi secara tuntas, adil, dan transparan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |