Robot Humanoid Polri Dipertanyakan, Peneliti ISEAS: Mirip Mobil-mobilan Remote Control!

7 hours ago 6
Foto: akun Threads @putripanyalai22

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Polri memamerkan robot humanoid dalam peringatan Hari Bhayangkara ke-78 mendadak menjadi perhatian publik.

Peneliti ISEAS Yusof Ishak Institute, Made Supriatma, ikut angkat bicara soal robot humanoid yang dipertontonkan dalam upacara tersebut.

Made sebenarnya mengaku senang jika aparat kepolisian bisa melek teknologi. Bahkan menurutnya, sudah seharusnya aparat paham teknologi terkini.

"Saya suka kalau polisi atau aparat apapun maju. Mereka harus menguasai teknologi terkini. Setidaknya mengerti bagaimana teknologi itu bekerja, syukur kalau bisa membuatnya," kata Made dalam keterangannya, dikutip Jumat (4/7/2025).

Namun, ia langsung membandingkan dengan kisah kreativitas Ukraina yang sukses melumpuhkan puluhan pesawat tempur Rusia dengan senjata murah meriah.

"Beberapa minggu lalu saya terpesona pada kemampuan orang-orang Ukraina menghancurkan pesawat-pesawat pembom Rusia di tanah Rusia sendiri. Kabarnya 41 pesawat hancur, padahal senjatanya cuma drone murah," ucapnya.

Dikatakan Made, kunci keberhasilan Ukraina bukan pada canggihnya teknologi, melainkan kreativitas.

Ukraina menggunakan drone murah, yang bahkan dikendalikan lewat sinyal telepon lokal atau kabel serat optik untuk menghindari radar.

"Alat-alat itu super murah dan tersedia di mana-mana. Hanya saja cara Ukraina yang sangat kreatif menjadikannya alat perang yang efektif, itulah yang mengagumkan," tukasnya.

Dari situ, ia kemudian menyoroti aksi Polri yang memamerkan robot humanoid. Ia mempertanyakan manfaat robot-robot tersebut.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |