FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Rocky Gerung kembali mengomentari penetapan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Rocky menilai langkah tersebut lebih bermuatan politik dibanding murni penegakan hukum.
"Jadi kita lihat ini sebagai tekanan politik," ujar Rocky dikutip dari unggahan akun X @V3g3L (25/12/2024).
Ia menyebut bahwa penjatuhan moral Hasto dan tokoh-tokoh PDIP lainnya melalui isu-isu pribadi seperti perselingkuhan adalah bagian dari strategi sistematis.
"Apalagi kalau kita cicil dari awal dibuat skenario supaya moralnya Hasto itu dijatuhkan, moral beberapa tokoh PDIP dijatuhkan dulu dengan isu perselingkuhan," tukasnya.
Ia melihat bahwa memang penetapan tersangka Hasto sangat terstruktur. Penetapan tersangka Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP ini disebut sebagai satu tarikan nafas bagi kubu lawan.
"Jadi ada persiapan yang biasa kita kenal, yaitu lemahkan dulu kondisi psikomoral seseorang supaya kalau dinyatakan sebagai tersangka, maka itu seolah-olah satu tarikan nafas," sebutnya.
"Satu paket pelengkap bahwa memang dia pantas karena karena secara etis, moral, dia rendahkan itu yang disebut persiapan untuk untuk Kriminalisasi itu," sambung dia.
Rocky mempertanyakan alasan KPK baru menetapkan Hasto sebagai tersangka setelah empat tahun.
"Saya melihat ikita tiba pada kebijaksanaan yang agak palsu sebetulnya ini seolah-olah ada yang bijaksana karena Hasto setelah empat tahun itu dipanggil KPK, ditersangkakan, maka prosesnya berlanjut," Rocky menuturkan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: