
Fajar.co.id, Jakarta — Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengusulkan agar negaranya mengambil alih kepemilikan Jalur Gaza dengan memindahkan warga Palestina secara permanen kemudian membangunnya kembali dan membuat wilayah pesisir Laut Tengah itu menjadi "Riviera Timur Tengah" atau kawasan wisata layaknya Riviera di Italia.
Usul tersebut kini dikecam dunia. Bahkan, negara-negara sekutu AS dan Israel juga ikut mengecam rencana yang mengada-ada ini.
Anggota DPD RI Dapil Daerah Khusus Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, rencana Trump untuk mengambil alih Gaza adalah gagasan yang tidak bermoral, melanggar hukum internasional, dan menghancurkan prospek perdamaian.
Dunia tidak boleh membiarkan proyek semacam ini terjadi. Upaya sepihak seperti yang dilakukan Trump hanya akan memperburuk ketegangan dan kekacauan di Timur Tengah.
“Rencana relokasi permanen warga Palestina ke negara-negara tetangga dan transformasi Gaza menjadi kawasan wisata adalah penghinaan terhadap akal sehat dan martabat manusia. Rencana ini tidak boleh terjadi karena melanggar hukum internasional, strategi pembersihan etnis yang terselubung dan menghancurkan prospek perdamaian. Apapun yang terjadi, kita harus lawan jika Gaza diambil alih,” ujar Fahira Idris di Jakarta, Sabtu (8/2/2025).
Menurut Senator Jakarta yang kerap bersuara soal Palestina ini, relokasi paksa warga Palestina melanggar hukum internasional, termasuk Konvensi Jenewa yang melarang pengusiran warga dari wilayah pendudukan. Rencana ini merupakan kejahatan internasional dan bentuk pembersihan etnis.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: