Warga Adat Serawai Dipolisikan Usai Dituduh Curi Kelapa Sawit di Kebun Sendiri, Anas Urbaningrum Beri Sindiran Keras

2 months ago 72
Anas Urbaningrum

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum, menyoroti kasus warga adat Serawai yang diduga dipukul oleh sekuriti dan ditahan oleh polisi karena dituduh mencuri sawit di kebun sendiri.

Dikatakan Anas, perkara hukum seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi dan bisa diselesaikan dengan pendekatan keadilan restoratif.

"Perkara hukum yang seharusnya tidak perlu terjadi. Bisa dikoreksi dengan metode keadilan restoratif," ujar Anas di X @anasurbaninggrum (11/2/2025).

Anas menegaskan bahwa konflik lahan harus diselesaikan dengan adil dan transparan, dengan mengutamakan hak-hak rakyat.

"Konflik lahan harus diselesaikan dengan lurus dan adil. Hak-hak rakyat yang dibela dan diutamakan," sebutnya.

Ia menilai bahwa sering kali permasalahan seperti ini muncul akibat kurangnya pemahaman hukum di kalangan masyarakat serta ketimpangan dalam penguasaan lahan.

"Acapkali soalnya adalah karena buta hukum dan tuna kuasa," ucapnya.

Selain itu, Anas juga menyinggung peran Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dalam penyelesaian konflik lahan.

"Tugas ATR/BPN memang berat," Anas menuturkan.

Anas bilang, tugas ATR/BPN memang berat, terutama karena adanya kinerja masa lalu yang kurang akuntabel sehingga memperumit permasalahan.

"Sebagian makin kompleks karena ada kinerja (oknum) di masa lalu yang kurang akuntabel. Dukung perbaikan kinerja," kuncinya.

Sebelumnya diketahui, seorang petani sawit yang merupakan anggota komunitas adat Serawai Semidang Sakti, Anton, mengaku dipukul oleh petugas keamanan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII Unit Talo-Pino sebelum akhirnya diserahkan ke polisi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |