
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan antara mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Serdik Sespimmen) Polri menuai tanggapan beragam. Foto pertemuan yang diunggah ke media sosial bisa dianggap Jokowi mengalami post power syndrome.
Merujuk situs Alodokter, post power syndrome adalah kondisi ketika seseorang masih membayangkan pencapaiannya pada masa lalu dan membandingkannya dengan masa kini. Hal ini dapat menurunkan rasa percaya diri dan menyebabkan depresi. Kondisi ini umumnya dialami oleh orang yang baru pensiun dari pekerjaannya.
Nah, terkait pertemuan antara Jokowi dan Serdik Sespimmen Polri, politikus Partai Nasdem, Ahmad Sahroni menilai foto pertemuan tersebut seharusnya tidak perlu diunggah ke media sosial. Sebab, tindakan tersebut dapat menimbulkan tanggapan beragam, termasuk anggapan kemungkinan Jokowi mengalami post-power syndrome
"Mungkin dapat arahan sewajarnya kalau dia tertutup saja, fine. Tapi, kalau di ruang terbuka kan orang anggapannya jadi beda-beda. Wah ini jangan-jangan Pak Jokowi masih post power syndrome," kata Sahroni, di DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).
Pertemuan antara Serdik Sespimmen dan Jokowi yang dilanjutkan dengan pemberian arahan dianggap sudah tidak tepat lagi, karena posisi Jokowi saat ini sudah sebagai mantan presiden.
Sahroni mengemukakan, tidak ada yang salah dari pertemuan antara Jokowi dengan Serdik Sespimmen tersebut. Niatnya juga dianggap baik untuk memberikan nasihat.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: