Pelindo Dituding Paksakan Kuota Kontainer, KPBI: Pengelolaan Ugal-ugalan dan Tidak Profesional

1 hour ago 3
Kemacetan panjang di Pelabuhan Tanjung Priok

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelindo dituding telah memaksakan kuota kontainer Pelabuhan Tanjung Priok sehingga menyebabkan kemacetan parah selama tiga hari (16-18 April 2025). Desakan pemecetan terhadap Direktur Utama PT Pelindo pun mengemuka.

Desakan itu disampaikan Ketua Umum Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Ilhamsyah yang juga mewakiliki Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI), dan Serikat Buruh Transportasi Perjuangan Indonesia (SBTPI).

"Tuntutan kami, pecat Dirut PT Pelindo, Dirut PT Multi Terminal Indonesia (MTI) dan Dirut PT New Priok Container Terminal One (NPCT1), dan bongkar gerbang utama (common gate MTI) serta hapuskan kebijakan melewati gerbang (gate pass) berbayar," tegas Ilhamsyah di Jakarta, Senin (21/4/2025), dilansir dari Antara.

Ilhamsyah menyebut kuota kontainer diduga dipaksakan, sehingga menjadi salah satu biang kerok kemacetan hingga tiga hari. Kemacetan horor yang merugikan banyak pihak itu disebut imbas kebijakan PT Pelindo yang memaksakan kuota kontainer berlebih tanpa kesiapan sistem dan alat.

“Pengelolaan yang ugal-ugalan, tidak profesional, dan jauh dari azas keadilan bagi seluruh rakyat, terpampang jelas dari pengelolaan kuota kontainer yang seharusnya 2.500 per hari dipaksakan menjadi 7.000 per hari,” ungkap Ilhamsyah.

Penyebab lain yang juga menjadi biang kerok kemacetan hingga puluhan kilometer menuju Pelabuhan Tanjung Priok adalah sistem yang kerap eror dan keberadaan common gate MTI yang tidak efektif.

Gerbang ini rencananya untuk kendaraan yang masuk ke terminal NPCT1, NPCT2, dan NPCT3. Namun, dua terminal yakni NPCT2 dan NPCT 3 belum beroperasi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |