110 WNI Jadi Korban di Kamboja, DPR: Perlindungan Terhadap Pekerja Migran Masih Lemah

7 hours ago 8
Ilustrasi - Pekerja migran Indonesia atau tenaga kerja Indonesia. (ANTARA/Yuniati Jannatun Naim)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- 110 WNI dilaporkan menjadi korban eksploitasi di perusahaan online scam di Kota Chrey Thum, Provinsi Kandal, Kamboja. Insiden itu berujung kerusuhan karena 97 WNI mencoba kabur dari perusahaan tempat mereka bekerja.

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) mengungkap bahwa seluruh WNI kini berada di rumah detensi imigrasi Phnom Penh untuk proses pendataan dan pemeriksaan otoritas setempat.

Menanggapi hal itu, Ketua DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sektor pekerja migran agar peristiwa serupa tidak terulang.

“Kasus ini menjadi peringatan serius bagi kita semua bahwa kebutuhan ekonomi dan sempitnya kesempatan kerja yang aman di dalam negeri sering kali memaksa warga kita mengambil risiko tinggi berangkat kerja ke luar negeri,” ujar Puan kepada wartawan, dikutip Jumat (31/10/2025).

Puan menilai, kasus ini menunjukkan masih lemahnya perlindungan terhadap pekerja Indonesia di luar negeri, sekaligus menyoroti mendesaknya penyediaan lapangan kerja layak di dalam negeri.

“Negara harus hadir memastikan setiap warga mendapatkan akses pekerjaan yang manusiawi dan terlindungi, di mana pun mereka bekerja,” katanya.

Politisi PDIP ini menekankan pentingnya perlindungan pekerja migran sejak tahap prakeberangkatan. Ia meminta agar calon pekerja mendapatkan informasi yang akurat, pelatihan memadai, serta penempatan yang telah terverifikasi.

“Pemerintah melalui P2MI, Kementerian Luar Negeri, dan instansi terkait perlu memperkuat koordinasi agar tidak ada lagi warga yang berangkat tanpa izin penempatan resmi,” pintanya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |