
FAJAR.CO.ID,JAKARTA -- Kubu Dekopin pimpinan Nurdin Halid mengungkap kekesalannya karena ada pihak yang mengatasnamakan Munas Dekopin.
Hal ini berkaitan dengan berlangsung Munas Dekopin yang sah dihadiri oleh wakil pemerintah pada 18-21 Desember 2024 di Hotel Mercure Ancol Jakarta.
Dalam keterangan Wakil Ketua Umum Dekopin, Dr. Agung Sudjatmoko ia menyebut munas rekonsiliasi tersebut sangat tidak tepat.
Alasannya karena, tidak ada undangan yang disampaikan kepada kubu Nurdin Halid.
“Ingat orang koperasi taat asas dan sangat paham demokrasi tidak mungkin akan melakukan langkah-langkah tanpa aturan main yang jelas,” kata Agung Sudjatmoko.
Dalam penjelasannya, Agung menyebut kegiatan munas sah yang digelar pada 18-21 Desember 2024 oleh kubu Nurdin Halid.
Acara ini langsung dihadiri oleh 32 Induk Koperasi, 34 Dekopinwil dan 391 Dekopinda.
Munas kubu Nurdin Halid juga turut dihadiri oleh President ASEAN Cooperative Organization Dato Seri Dr. Abdul Fattah Abdullah.
“Saya berharap Presiden dan para menteri lebih mengedepankan sikap dan jiwa kenegarawanan dalam menyelesaikan konflik di berbagai organisasi masyarakat dan sosial sehingga negara hadir untuk membangun demokrasi yang objektif dan beretika,” tuturnya.
“Menjaga moral dan kepercayaan publik menjadi harga mati untuk pemerintahan yang berpihak pada rakyat,” tuturnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ketua Dekopinwil Jawa Tengah Assoc, Prof. Dr. Walid yang menyebut acara ini tidak bisa semena-mena di adakan.
Munas Dekopin kubu Priskhianto tidak bisa diadakan karena acara ini adalah agenda lima tahunan yang diawali dengan proses muswil di tingkat Dekopinwil Provinsi dan Musda di tingkat Dekopinda Kabupaten/kota.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: