Analis Politik, Agus Wahid
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Analis Politik, Agus Wahid, kembali berbicara terkait dugaan keberadaan bandara ilegal di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah.
Agus mengatakan, keberadaan bandara yang disebut beroperasi tanpa kehadiran petugas bea cukai dan imigrasi selama bertahun-tahun sangat berpotensi menimbulkan kerugian besar bagi negara.
"Di samping people smuggling (penyelendupan manusia), kita perlu mempertanyakan, berapa juta ton barang-barang China masuk ke Tanah Air tanpa melalui petugas bea cukai dan petugas imigrasi?," ujar Agus kepada fajar.co.id, Kamis (29/11/2025).
Lanjutnya, walau sulit dibuktikan secara kuantitatif, durasi operasional yang diperkirakan mencapai sembilan tahun tanpa pengawasan ketat membuat logis jika berkembang opini adanya potensi pemasukan barang asing secara masif.
"Meski sulit dibuktikan secara kuantitatif, tapi durasi selama sekitar sembilan tahun tanpa pengawasan petugas bea cukai dan imigrasi, maka cukuplah makes sense jika muncul opini perkiraan jutaan ton barang impor melalui Bandara Morowali," katanya.
Agus juga mempertanyakan potensi kerugian negara dari sektor pajak dan bea masuk.
"Berapa triliun rupiah potensi dana menguap dari barang-barang import China?," timpalnya.
Ia mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengambil tindakan tegas, termasuk melibatkan jajaran kementerian terkait.
"Mencermati kelakuan para bandit (eksportier China dan importier Indonesia selaku komprador), maka Prabowo harus segera mengerahkan Menteri Keuangan Purbaya untuk merevitalisasi penerimaan negara dari Morowali," Agus menuturkan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































