Antrean LPG 3 Kg Sebabkan Jatuhnya Korban Jiwa, Prabowo Ditantang Adili Bahlil

18 hours ago 5
Suasana antrean panjang LPG 3 kilogram akibat pelarangan penjualan di pengecer.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial, Stefan Antonio, secara tegas mengungkapkan keprihatinannya terhadap kebijakan yang dikeluarkan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.

Seperti diketahui, aturan Bahlil soal pengecer dilarang jual tabung gas elpiji 3 kilogram, diduga menjadi sebab hilangnya nyawa seorang nenek.

"Pak Prabowo masalah hilang nyawa, seorang nenek imbas kebijakan Bahlil ini gimana?," ujar Stefan di akun media sosial X @StefanAntonio_18, Selasa (4/1/2025).

Stefan langsung menantang Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil sikap terhadap peristiwa tersebut.

"Dan masihkah juga anda memakai pembantu anda ini menjadi Menteri?," cetusnya.

Ia mengingatkan bahwa kebijakan yang diambil oleh pembantu Presiden tersebut berpotensi berakibat fatal, bahkan merenggut nyawa rakyat yang seharusnya dilindungi.

"Haruskah ada permaafan, bahkan ketika seorang rakyat anda harus meregang nyawa akibat dari keputusan pembantu anda?," timpalnya.

Stefan juga mempertanyakan apakah seharusnya ada permaafan terhadap kebijakan yang telah mengorbankan nyawa warga negara.

Lebih lanjut, ia menuntut pertanggungjawaban baik dari Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM maupun dari Presiden Prabowo yang memiliki kewenangan atas keputusan-keputusan yang diambil oleh para pembantunya

"Tidak adakah pertanggung jawaban adakah pertanggung jawaban anda dan pembantu anda tersebut?," imbuhnya.

Stefan juga secara langsung menantang Presiden Prabowo untuk menilai kembali keputusan-keputusan yang melibatkan Bahlil, terutama terkait dengan kebijakan yang menyebabkan korban jiwa.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |