BBM Campur Etanol Tuai Polemik, Jhon Sitorus Minta Rakyat Tidak Dijadikan Bahan Uji Coba

1 month ago 33
Ilustrasi Pertamina

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial, Jhon Sitorus, kembali mencuri perhatian publik lewat kritik tajamnya terhadap gebrakan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, yang mewajibkan pencampuran etanol dalam bahan bakar minyak (BBM).

Dikatakan Jhon, kebijakan tersebut justru bisa menurunkan kualitas bahan bakar dan merugikan konsumen.

Ia menyebut, campuran etanol membuat nilai energi bensin tidak maksimal sehingga tenaga mesin kendaraan menjadi lebih lemah dan konsumsi bahan bakar semakin boros.

“Nilai energi bensin campur etanol tidak maksimal sehingga tenaga mesin makin lemot dan bahan bakar lebih boros,” ujar Jhon kepada fajar.co.id, Jumat (10/10/2025).

Jhon juga menyinggung soal SPBU swasta yang disebutnya enggan memakai BBM Pertamina karena kandungan etanolnya lebih tinggi.

Kata Jhon, SPBU swasta seperti Shell dan BP lebih mengutamakan kualitas bahan bakar ketimbang sekadar kuantitas produksi.

“Itulah alasan SPBU swasta menolak memakai BBM Pertamina, karena swasta base fuel-nya nggak pakai etanol sebanyak itu. Mereka pikirin kualitas, bukan sekadar kuantitas,” tegasnya.

Lebih lanjut, Jhon menilai pemerintah seharusnya belajar dari standar perusahaan swasta dalam menjaga mutu dan pelayanan.

Jhon bilang, selama ini belum pernah ada kasus kendaraan mogok akibat memakai BBM Shell, berbeda dengan Pertamina.

“Kalau mau perbaiki kualitas, pakai standar swasta juga pelayanannya, bukan petantang-petenteng bikin kebijakan baru,” kuncinya.

Sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean, menyebut langkah Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, yang mewajibkan pencampuran BBM dengan etanol bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |