PPPK Pemkot Makassar yang dilantik Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Cuti merupakan izin tidak masuk kerja yang diberikan kepada pegawai yang bekerja di sebuah perusahaan. Termasuk pula Aparatur Sipil Negara (ASN).
Bagi ASN Cuti diberikan untuk urusan yang menyangkut pribadi, keluarga atau memang beristirat dari rutinitas pekerjaan.
Ternyata besaran waktu cuti untuk Pegawai Negeri Sipil dengan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) memiliki perbedaan.
Aturan ini sebagaimana tertuang dalam Pertauran BKN No. 24 Tahun 2017, Peraturan BKN No. 17 Tahun 2021, dan Peraturan BKN No. 7 tahun 2023.
Cuti Tahunan
Cuti tahunan yang diberikan untuk PNS dan P3K sama-sama 12 hari dengan minimal masa kerja selama 1 tahun.
Cuti Besar
Cuti besar untuk PNS ada dengan ketentuan minimal kerja 5 tahun, kecuali cuti haji. Sementara untuk PPPK cuti jenis ini tidak diadakan.
Cuti Sakit
Aturan untuk sakit bagi PNS paling lama selama 6 bulan dengan syarat melampirkan surat keterangan dokter.
Sementara untuk cuti sakit paling lama 30 hari kerja, dilampirkan keterangan dokter.
Cuti Melahirkan
Aturan untuk cuti melahirkan untuk PNS dan PPPK diatur paling lama 3 bulan untuk anak 1 sampai 3.
Cuti dengan Alasan Penting
Cuti jenis ini untuk PNS diadakan jika ada keluarga inti sakit/ meninggal, pengawai menikah dan bencana.
Sementara untuk P3K ketentuan liburnya dipotong dari cuti tahunan.
Cuti Bersama
Cuti bersama berlaku untuk semua pegawai PNS dan PPPK tanpa mengurango cuti tahunan.
Cuti di Luar Tanggungan Negara (CLTN)
PNS ada. Sedangkan PPPK tidak ada.
(Elva/Fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































