
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI kembali mendapatkan sorotan tajam.
Sorotan tersebut kembali datang usai dana reses anggota DPR RI periode 2024-2029 meningkat menjadi Rp702 juta.
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan kenaikan dana reses seiring dengan bertambahnya komponen kegiatan anggota dewan.
Adapun pada periode 2019-2024, uang untuk kunjungan ke daerah pemilihan (dapil) sebesar Rp400 juta.
"Di 2024-2029 itu diputuskan bahwa indeks kegiatan dan dana reses itu jumlah kunjungannya ditambah dapilnya, dan indeksnya juga naik," kata Dasco
Salah satu yang memberikan sorotan terkait hal ini adalah Mantan Sekertari BUMN, Said Didu.
Lewat unggahan di akun media sosial X pribadinya, Said Didu bertanya-tanya soal kebijakan ini yang kemungkinan jadi akal-akalan DPR untuk menipu rakyatnya.
“@DPR_RI “menipu” rakyat ?,” tulisnya dikutip Minggu (12/10/2025).
Apalagi menurutnya, kemarin yang banyak disorot dan mendapatkan protes-protes besar-besaran terkait tunjangan.
Namun, kebijakan yang awalnya direncanakam itu dibatalkan karena penolakan dan demo besar-besaran yang dilakukan masyarakat.
“Setelah seakan ikhlas membatalkan tunjangan rumah Rp50 juta per bulan atau Rp600 juta per tahun,” ungkapnya.
Kini, DPR justru dinilai mencoba hal baru dengan manaikkan uang reses yang angkanya terbilang fantastis.
“Malah manaikkan uang reses sktr Rp 900 juta pertahun (naik Rp 302 juta dari Rp 400 juta menjadi Rp 702 juta sekali reses dan 3 kali reses per tahun),” terangnya. (Erfyansyah/fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: