Danantara Dikritik, Dandhy Laksono: Prabowo Bagian dari Pemborosan, Bukan Korban

2 months ago 54
Ilustrasi Danantara (Foto: Istimewa)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara film Dirty Vote, Dandhy Laksono, kembali mengomentari Danantara yang baru-baru ini dibentuk Presiden Prabowo Subianto.

Ia menegaskan bahwa Prabowo bukanlah korban dalam hal pemborosan anggaran negara, melainkan bagian dari sistem tersebut.

"Prabowo bukan korban pemborosan anggaran demi citra politik Jokowi. Dia bagian dari itu," ujar Dandhy di X @Dandhy_Laksono (20/2/2025).

Dandhy menyoroti beberapa proyek besar yang menurutnya telah menghabiskan banyak anggaran tanpa hasil yang jelas.

Salah satunya adalah proyek food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang hingga kini dinilai mangkrak.

"Proyek food estatenya di Kalteng mangkrak," cetusnya.

Selain itu, ia juga menyinggung operasi militer di Papua yang terus menguras anggaran negara tanpa adanya pertanggungjawaban publik yang transparan.

"Operasi militer di Papua terus menguras anggaran," tandasnya.

"Semua tanpa pertanggungjawaban publik. Seperti Amerika bangkrut di Vietnam," tambah Dandhy.

Sekarang Dandhy bilang ada Danantara, yang disebut-sebut sebagai inisiatif baru dengan anggaran besar di bawah pemerintahan Prabowo.

"Sekarang Danantara," kuncinya.

Terpisah, Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, mengkritik keras pembentukan Danantara, menyebutnya sebagai konspirasi terbesar dalam sejarah Indonesia yang berpotensi menggerogoti uang rakyat.

Dikatakan Gigin, mekanisme pengelolaan Danantara yang menempatkan aset negara dalam satu brankas besar dan hanya bisa diaudit atas izin DPR merupakan bentuk penguasaan terstruktur oleh kelompok tertentu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |