
FAJAR.CO.ID, KOTA BANDUNG -- Kegiatan studi tour atau karyawisata yang menjadi salah satu kebiasaan sekolah di Jawa Barat bakal dihentikan. Apalagi, kegiatan berbau piknik itu kerap berakhir bencana.
Karena hal itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih Dedi Mulyadi, meminta satuan pendidikan atau sekolah di bawah naungan Pemprov Jabar tidak menggelar studi tour atau karyawisata.
Dia menginginkan, fokus guru dan sekolah tidak lagi terbagi kepada tugas lain. Hal ini disampaikan saat ia menggelar rapat bersama sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat di masa transisi kepemimpinan.
“Tidak ada piknik-piknik. Lalu suka ada tuduhan, jual LKS segala macam, hindari nggak usah. Seragam sekolah jangan disiapin sekolah, suruh beli masing-masing, jangan cari penyakit,” kata pria yang karib disapa Demul, Senin (10/2/205).
Siswa sekolah dibiarkan sendiri untuk membeli semua keperluan, termasuk baju seragam hingga buku. Di dalam kesempatan itu, ia mengingatkan Dinas Pendidikan (Disdik) agar tidak membebani guru dengan aplikasi untuk keperluan laporan-laporan.
Hal ini bisa membuat fokus guru dalam mengajar bisa terpecah.
“Guru jangan terlalu banyak aplikasi. Pusing. Tugas guru itu mengajar, bukan bikin laporan. Saya juga gubernur nggak sanggup kalau bikin laporan,” ungkapnya.
Solusi yang ia sarankan adalah menunjuk konsultan untuk urusan administrasi hingga soal kenaikan kepangkatan. Konsultan ini juga harus bisa membantu para guru dalam menjalankan tugasnya.
“Saya minta dinas pendidikan tunjuk para pegawai yang bukan guru untuk membantu guru, kepala sekolah untuk urusan administratif. Jangan kepala sekolah urusin SPJ, saya nggak mau,” tandasnya. (fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: