FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Nyeri menstruasi adalah kondisi umum yang dialami oleh banyak wanita, namun tahukah kamu bahwa depresi dapat memperburuk intensitas nyeri tersebut? Penelitian terbaru menunjukkan hubungan erat antara kesehatan mental dan fisik pada wanita, khususnya dalam hal nyeri menstruasi. Berikut adalah fakta menarik dan penjelasan lengkapnya.
Apa Itu Dismenore?
Dismenore adalah istilah medis untuk nyeri menstruasi, yang bisa bervariasi dari ringan hingga sangat menyakitkan. Kondisi ini sering kali terasa di perut bagian bawah atau panggul, bahkan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Dismenore terbagi menjadi dua jenis:
- Dismenore Primer
Nyeri yang tidak terkait dengan kondisi medis tertentu.
Disebabkan oleh kontraksi rahim alami.
Biasanya terjadi sejak menstruasi pertama dan berlanjut hingga usia reproduksi.
Nyeri muncul satu hingga tiga hari sebelum menstruasi dan berlangsung selama dua hingga tiga hari.
- Dismenore Sekunder
Nyeri akibat kondisi medis tertentu, seperti endometriosis, penyakit radang panggul, atau fibroid rahim.
Lebih umum terjadi pada wanita dewasa dan sering menyebabkan gejala yang lebih berat.
Mengapa Depresi Bisa Memperburuk Nyeri Menstruasi?
Penelitian menunjukkan bahwa wanita dua kali lebih rentan mengalami depresi dibandingkan pria. Depresi sering disertai gangguan tidur dan kelelahan, dua faktor yang dapat memperburuk nyeri menstruasi.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Briefings in Bioinformatics, depresi dapat meningkatkan kadar kortisol, hormon stres yang berdampak langsung pada siklus menstruasi. Peningkatan kortisol ini tidak hanya memicu nyeri lebih intens, tetapi juga membuat menstruasi menjadi tidak teratur.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: