Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Besarnya dana pemerintah daerah (pemda) yang belum terserap dan justru mengendap dalam rekening perbankan masih jadi sorotan Presiden Prabowo Subianto.
Sorotan itu disampaikan langsung Prabowo kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/11).
Pasalnya, jumlah dana yang mengendap mencapai total Rp 203 triliun. Anggaran tersebut belum sepenuhnya terserap dalam belanja daerah.
“Beliau tanya kenapa masih ada daerah-daerah yang simpan di Bank? Ada totalnya lebih kurang Rp203 triliun dari seluruh gabungan provinsi, kabupaten, kota,” ungkap Tito usai ratas, Senin malam (24/11/2025).
Dia menjelaskan, kondisi tersebut terjadi karena sejumlah faktor. Salah satunya, banyak kepala daerah yang baru dilantik pada Februari 2025 sehingga membutuhkan waktu untuk menyusun jajaran pemerintahan di daerah masing-masing.
“Tapi ini terjadi karena satu, Kepala-kepala Daerah ini banyak yang dilantiknya kan Februari, 20 Februari 2025. Mereka lagi nyusun dalam tanda petik kabinetnya lah, Kepala Dinas, Sekda, dan lain-lain, itu membuat perlambatan,” katanya.
Pemerintah daerah juga sedang menyiapkan pembayaran terhadap sejumlah kontrak proyek yang biasanya dilakukan di akhir tahun. Tito menuturkan, pembayaran baru dilakukan setelah pekerjaan selesai, sehingga sementara dananya tetap disimpan.
“Kemudian daerah-daerah juga mempersiapkan anggaran untuk membayar kontrak akhir tahun, yang memang kalau selesai pekerjaan baru dibayar di akhir tahun biasanya,” urainya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































