
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Pati, Sudewo terjepit akibat derasnya upaya rakyat Pati ngotot memakzulkan dirinya. Aksi unjuk rasa besar-besaran ini adalah imbas kebijakan sembrono Bupati Sudewo menaikkan pajak PBB 250 persen. Buntutnya ratusan ribu warga berdemo.
Meskipun Sudewo telah meminta maaf, warga tak goyah, mereka minta Sudewo mundur dari jabatan sebagai Bupati Pati.
Mundur ke belakang saat proses Pilkada 2024, pasangan nomor urut 1, Sudewo dan Risma Ardhi Chandra diusung Gerindra, NasDem, PKB, Golkar, Gelora, PAN, PSI, dan Perindo. Pasangan ini menang 56 persen berdasarkan hitung cepat atau quick count.
Video Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep saat mengkampanyekan Sudewo-Chandra kembali viral di media sosial.
Kaesang yang mengenakan kemeja berwarna hitam dan bertopi tampak berdiri di tengah diantara pasangan ini. Ketiganya saling menggenggam tangan.
Pada video tersebut, putra bungsu Joko Widodo itu mengajak masyarakat Kabupaten Pati, Jawa Tengah memilih Sudewo-Chandra pada 27 November 2024.
"Untuk warga Pati, jangan lupa pilih pak Sudewo dengan Pak Chandra nomor satu," seru Kaesang.
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu tetap mendesak Bupati Pati, Sudewo, untuk mundur dari jabatannya meskipun ia telah mencabut kebijakan kontroversial yang sebelumnya memicu kemarahan publik.
Sejumlah kebijakan Sudewo yang menuai protes, antara lain kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250% serta penerapan sekolah lima hari. Meski kedua kebijakan tersebut sudah dibatalkan dan Sudewo telah menyampaikan permintaan maaf.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: