Dimas Budi Prasetyo Ungkap Kejanggalan Patrick Kluivert yang Lebih Banyak di Belanda, Bandingkan STY Rela Tinggal di Indonesia

6 hours ago 5

Fajar.co.id, Jakarta -- Patrick Kluivert resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Hal tersebut telah diumumkan secara resmi oleh PSSI.

Menanggapi hal itu, diaspora Indonesia yang bermukim di Belanda, Dimas Budi Prasetyo, menilai, langkah PSSI yang dulu memecat Shin Tae-yong (STY) demi mendatangkan Patrick Kluivert adalah tindakan blunder bagi Timnas Indonesia.

"Dulu STY rela tinggal di Indonesia, keliling nusantara agar bisa klik dengan budaya dan iklim sepak bola nasional. Hasilnya pun terlihat pada timnas kesayangan kita. Mental pemain berbeda, stamina naik level, dan organisasi permainan tampak jelas," tulis Dimas, mengawali ulasannya.

Sudah baik-baik kayak gitu, eh, malah kedatangan PK. PK ini bukan singkatan penjahat anu atau Pak Kumis, bukan. Tapi, jelas kualitas PK sebagai pelatih ini di bawah STY. Kalau sebagai pemain, jelas PK jauh lebih jago daripada STY.

"Nah, kayaknya PSSI ini silau sama nama besar PK sebagai pemain. Padahal jago jadi pemain, belum tentu jago jadi pelatih. Yang jago jadi pemain dan pelatih itu nggak banyak. Hanya nama-nama seperti Guardiola, Conte, Zidane, Ancelotti, dan beberapa nama lain," urai Dimas dikutip dari akun media sosialnya, Jumat (17/10/2025).

Dia melanjutkan bahwa menjadi pelatih itu lebih kompleks, karena nggak cuma pengetahuan dan pengalaman soal di lapangan, tapi soal manajemen manusia, mengendalikan media, dll. Itulah kenapa pelatih macam Mourinho dan Jurgen Klopp, yang dulunya bukan pemain jempolan, tapi bisa jadi pelatih yang jempolan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |