Ketua Exponen 08 M. Damar soal polemik Bandara Khusus IMIP Morowali. Foto: supplied
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni belakangan paling banyak disorot publik usai bencana banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Ace, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Bahkan, desakan agar menhut dicopot dari jabatannya semakin nyaring terdengar di telinga masyarakat. Itu karena dia dinilai paling bertanggung jawab akibat kerusahan hutan di Sumatera hingga mengakibatkan bencana alam parah dan merenggut ratusan jiwa.
Dorongan agar Raja Juli Antoni mundur dari jabatannya bahkan sudah disuarakan sejumlah anggota DPR RI. Mereka diminta mundur karena dinilai tidak mampu menangani masalah yang memicu banjir di tiga provinsi itu.
Selain dari elite di senayan yang meminta Menhut mundur, kini Ketua Exponen 08, M. Damar juga mendesak agar Raja Juli Antoni segera dipecat dari jabatannya.
Publik meminta Presiden Prabowo Subianto segera mengganti menhut setelah terjadinya bencana besar di Sumatra yang diduga dipicu penyimpangan perizinan di sektor kehutanan.
Damar mengatakan bahwa Menhut Raja Juli bertanggung jawab penuh atas perizinan yang diduga dikeluarkan Kemenhut tanpa kajian matang, sehingga mengakibatkan terjadinya penggundulan hutan yang berakhir bencana dahsyat di Sumatra.
"Presiden Prabowo harus segera mencopot menhut, akibat banyaknya perizinan yang belum dikaji dengan matang. Ribuan rumah tenggelam, rakyat kehilangan tempat tinggal, dan ratusan nyawa melayang. Mereka harus bertanggung jawab," ujar Damar, melalui keterangan tertulis, Minggu (7/12/2025).
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
















































