
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial Jhon Sitorus menyoroti kasus penggusuran lahan warga di Kota Makassar yang memicu polemik.
Jhon menyinggung Presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya berjanji memberantas mafia tanah, namun justru dinilai membiarkan rakyatnya terancam kehilangan tempat tinggal.
"Katanya mau menggebuk Mafia Tanah, nyatanya malah menggebuk rakyat," ujar Jhon di akun X @JhonSitorus_18, Jumat (7/2/2025).
Jhon menyoroti kasus yang dialami seorang warga bernama Rahima, yang berjuang mempertahankan tanahnya sejak 2016.
"Bu Rahima, mati-matian mempertaruhkan. Tahun 2016, lahan tersebut sudah inkrah lewat pengadilan bahwa lahan tersebut milik warga," cetusnya.
Jhon bilang, lahan tersebut sudah dimenangkan oleh warga berdasarkan keputusan pengadilan yang inkrah.
Namun, pada 2024, tanah itu tiba-tiba dikuasai kembali oleh pihak lain yang diduga sebagai mafia tanah.
"Tetapi, 2024 tanah tersebut tiba-tiba digarap oleh mafia tanah," sesalnya.
Ia juga mempertanyakan sikap Presiden Prabowo dan Partai Gerindra terkait kasus ini, serta mengecam lambannya respons pemerintah terhadap permasalahan rakyat kecil.
"Pak Prabowo, Partai Gerindra, apa nunggu ada korban yang meninggal dulu? Demen amat melihat orang mati pak?," kuncinya.
Jhon menyinggung reaksi Presiden yang baru terlihat setelah adanya dua korban meninggal dunia pada kasus gas elpiji 3 Kilogram. Ia tidak mau hal yang sama pada kasus mafia tanah.
Sebelumnya, karena lelah berurusan dengan pihak yang dia sebut sebagai mafia tanah, emak-emak bernama Rahima (57) di kota Makassar sampai minta tolong kepada Presiden Prabowo Subianto.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: