FSGI Kritik Rencana Pemerintah Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny Pakai APBN: Melukai Keadilan Korban

2 days ago 9
Sejumlah petugas gabungan bersiap mengevakuasi korban bangunan musala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/foc.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyatakan keberatannya terhadap rencana pemerintah yang akan membangun kembali Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dengan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Langkah itu dinilai tidak tepat dan berpotensi mengabaikan pelajaran penting dari tragedi memilukan yang menewaskan puluhan santri di pesantren tersebut.

Ketua Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti, menilai rencana tersebut bisa melukai rasa keadilan keluarga korban. Ia menegaskan, penggunaan dana negara untuk membangun kembali pesantren yang sebelumnya mengalami kelalaian pengelolaan bukanlah solusi yang bijak.

“Jangan sampai pihak yang lalai dan mengakibatkan 67 anak meninggal dunia malah diberi hadiah dengan biaya APBN. Ini sangat tidak adil dan melukai perasaan para korban serta publik,” kata Retno dalam keterangannya dikutip Senin (13/10/2025).

Menurutnya, pemerintah sebaiknya menunggu hasil investigasi resmi sebelum mengambil keputusan pembangunan ulang. Hasil investigasi itu penting untuk menjadi dasar kebijakan yang adil dan transparan.

“Jangan langsung dibangun, dengan biaya APBN pula,” ujarnya menegaskan.

Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sebelumnya menyampaikan rencana untuk membangun kembali seluruh bangunan Ponpes Al Khoziny dari awal, bukan sekadar memperbaiki bagian yang rusak.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menjelaskan bahwa opsi membangun ulang dianggap lebih efisien dibanding melakukan perbaikan sebagian.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |