
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Rontoknya Indeks Harian Saham Gabungan (IHSG) pada (18/3) menuai sorotan publik. Pemerintah diminta hati-hati.
Itu diungkapkan Ketua Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbangingrum. Menurutnya, ada sejumlah hal yang mesti diperhatikan dalam kebijakan ekonomi.
“Sekali lagi saran, dalam kebijakan perbaikan ekonomi musti fokus, hati-hati dan waspada,” kata Anas dikutip dari unggahannya di X, Rabu (19/3/2025).
Menurutnya, hal yang tidak mendesak dan tidak penting bisa dihindari. Alih-alih dipaksakan.
“Hal-hal yang tidak urgen dan bisa memunculkan kontroversi luas sebaiknya dihindari dan tidak dipaksakan,” ujarnya.
Baginya, potensi ancaman kontinuitas mesti terus diperhatikan. Terlebih ancaman ekonomi.
“Pemerintah harus hati-hati dan waspada terhadap potensi ancaman kontinuitas keadaan yang tidak baik dan bahkan ancaman pemburukan (atau perburukan) ekonomi,” jelasnya.
“Tidak boleh hilang waspada,” tambahnya.
Haru ini, IHSG dibuka melemah ke 6.221,20 pada perdagangan, Rabu (19/3/2025). Tak lama kembali anjlok 1,14% ke 6.152,36.
Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) akibat IHSG jeblok ke angka 5%, Selasa (18/3/2025).
Pembekuan sementara terjadi pada sesi I, pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Sesi I IHSG ditutup melemah di angka 395,87 poin atau 6,12 persen ke posisi 6.076,08.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani telah buka suara terkait anjloknya IHSG ke angka 5%. Diungkapkan saat konferensi pers lelang Surat Utang Negara.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: