
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Imbas demonstrasi masyarakat sipil yang bertajuk "Revolusi Rakyat Indonesia", Jalan Raya Jenderal Gatot Subroto mulai ditutup pada siang ini, Senin (25/8).
Sejumlah aparat tengah bersiaga di berbagai titik lokasi sekitaran Senayan. Pagar beton hitam setinggi 2 meter disiapkan di sisi depan dan belakang gedung. Pagar besi yang mengelilingi kompleks DPR juga dilumuri oli hitam untuk pengamanan aksi demo.
Berdasarkan pantauan, jalan mulai ditutup sejak pukul 10.00. Aksi demo ini membuat Jasa Marga menutup sementara akses keluar Tol Pejompongan KM 09+800 arah Tomang.
“Tol Dalam Kota dengan akses keluar Pejompongan KM 09+800 arah Tomang ditutup sementara. Ada kegiatan penyampaian pendapat di jalan arteri depan Gedung MPR/DPR. Harap gunakan jalur alternatif,” tulis Jasa Marga di akun X.
Seruan aksi ini sebelumnya ramai diperbincangkan di media sosial X, instagram, hingga platform lainnya. Salah satu akun, @serikatmahasiswa_bogorraya, mengajak berbagai elemen masyarakat untuk turun ke jalan.
“Kami harap aksi besok hari dapat disambut dengan baik oleh seluruh elemen dan diindahkan bersama-sama,” tulis akun tersebut.
Berbagai tuntutan mengemuka dalam seruan aksi ini, dengan isu kenaikan gaji atau tunjangan anggota DPR menjadi pemicu utama. Publik menyoroti kenaikan tunjangan perumahan yang nilainya dianggap fantastis di tengah kondisi ekonomi masyarakat, memicu sentimen negatif terhadap lembaga legislatif.
Tuntutan utama yang ramai beredar dalam seruan demo 25 Agustus adalah pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI). Beberapa seruan bahkan mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mengeluarkan dekrit guna membubarkan lembaga legislatif tersebut.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: