Indonesia Darurat, Pagar Laut Belum Usai, Muncul Masalah Tabung Elpiji 3 Kilogram

20 hours ago 5
Personel TNI AL dan Nelayan membongkar pagar laut yang terpasang di kawasan pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (18/1/2025). (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pegiat media sosial, Tommy Shelby kembali mengkritik tajam mengenai kondisi Indonesia belakangan ini.

Blak-blakan, ia menyebut situasi yang dihadapi masyarakat sebagai kondisi darurat.

"Peringatan darurat," tertulis pada unggahannya di X @TOM5elbhy (4/2/2025).

Tommy menyoroti berbagai permasalahan yang kian membebani rakyat.

Mulai dari kelangkaan gas subsidi, lonjakan harga yang menekan pelaku UMKM, hingga persoalan perampasan lahan yang membuat petani kehilangan tanah mereka.

"Gas subsidi makin langka, harga melonjak, UMKM terpukul. Tanah dirampas, petani kehilangan lahan," kata Tommy.

Selain itu, ia juga mengkritik penguasaan laut oleh kelompok elite yang membuat nelayan semakin sulit melaut, serta eksploitasi hutan yang meningkatkan bencana ekologis.

"Laut dikuasai elite, nelayan makin sulit melaut," cetusnya.

Tommy bilang, kondisi ini menunjukkan kesenjangan yang semakin melebar, di mana kehidupan rakyat semakin sulit, sementara oligarki terus mengeruk keuntungan.

"Hidup makin sulit, tapi oligarki makin kaya. Sampai kapan rakyat harus menanggung ini?," tandasnya.

Komentar ini muncul di tengah polemik sertifikasi pagar laut yang sebelumnya menuai pro dan kontra di masyarakat.

Belum selesai dengan perdebatan tersebut, kini rakyat kembali dihadapkan pada masalah kelangkaan dan kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram.

Meski demikian, Presiden Prabowo baru-baru ini mengambil langkah tegas dengan membatalkan aturan baru yang disusun oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia terkait pembatasan distribusi gas bersubsidi. Langkah ini mendapat sorotan sebagai upaya meredam gejolak di tengah masyarakat.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |