
FAJAR.CO.ID, TEHERAN -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei mengecam keras perlakuan buruk rezim Israel terhadap seorang aktivis hak asasi manusia yang bersolidaritas dengan rakyat Palestina, dan menyebut tindakan tersebut kejam, tidak manusiawi, dan merendahkan martabat.
Baghaei menulis dalam sebuah unggahan di akun X miliknya bahwa perilaku Israel mencerminkan upaya yang disengaja, untuk menanamkan rasa takut dan menekan perbedaan pendapat di tengah genosida yang dilakukannya di Gaza.
Ia mengutip wawancara Thunberg baru-baru ini dengan sebuah surat kabar Swedia, di mana aktivis muda tersebut menggambarkan penyerangan brutal yang dialaminya saat berunjuk rasa.
"Mereka menangkap saya, menarik saya ke tanah, dan melemparkan bendera Israel ke arah saya," kata Thunberg.
Baghaei mengatakan bahwa tindakan tersebut dimaksudkan "untuk meneror siapa pun yang berani memperjuangkan keadilan dan martabat manusia bagi warga Palestina, dan untuk mengintimidasi seluruh dunia agar tidak memprotes genosida dan kekejaman yang dilakukannya di Gaza dan Tepi Barat."
Ia juga mengecam upaya terselubung rezim untuk memanipulasi opini publik, dengan menegaskan bahwa "rezim membayar influencer terpilih sebesar $7.000 per unggahan untuk menutupi kejahatannya."
"Kebenaran yang ditulis oleh darah orang yang tidak bersalah tidak dapat disembunyikan oleh suap atau intimidasi," tambahnya.
Pernyataan Baghaei muncul di tengah kemarahan global atas intersepsi brutal Israel terhadap Armada Summud Global, sebuah konvoi sipil yang membawa aktivis internasional dan bantuan kemanusiaan ke Gaza beberapa waktu lalu.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: