Jika Gagal Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh, Mahfud MD Ingatkan Ancaman Pencaplokan Laut Natuna

9 hours ago 6
Mahfud MD (Tangkapan layar Podcast @Mahfud MD Official)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengingatkan ancaman kedaulatan bangsa akibat utang kereta cepat Whoosh. Jika gagal bayar utang ke China, Mahfud MD ingatkan ancaman pencaplokan wilayah kedaulatan, misalnya Laut Natuna Utara.

Melalui kanal YouTube Mahfud MD Official, Mahfud
menilai utang pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh yang sangat besar dan sangat aneh. Utang ini timbul dari kerja sama Business to Business (BtoB) antara BUMN dan BUMN China.

Nilai utangnya terus bertambah. Bunga utangnya saja, mencapai Rp2 triliun per tahun, sedangkan pendapatan dari penjualan tiket hanya mendapat maksimal Rp1,5 triliun.

"Setiap tahun bertambah, bunga berbunga terus, negara nomboki terus. Kalau lihat term, bisa sampai 70-80 tahun ini hutangnya kalau normal, Masalahnya, utang bertambah terus," kata Mahfud.

Dia menilai sudah tepat sikap Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menolak usulan agar pemerintah mengambil alih utang Whoosh.

Mahfud memaparkan awal rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan perjanjian antara pemerintah Indonesia dan Jepang.

Berdasarkan perhitungan para ahli Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada (UGM) saat itu, kereta cepat Jakarta-Bandung dapat dibangun dengan skema bunga utang 0,1 persen.

Namun, Pemerintah Jepang saat itu meminta ada kenaikan bunga, sehingga rencana kerja sama itu kemudian dibatalkan. Pemerintah kemudian menjalin kerja sama dengan China dengan bunga 2 persen.

Dalam perkembangan kerja sama, terjadi over run atau pembengkakan biaya dengan bunga utang naik menjadi 3,4 persen.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |