
FAJAR.CO.ID, AUSTRALIA -- Suasana hangat terasa di kompleks Muhammadiyah Australia College (MAC) di Melbourne, Rabu (20/8/2025). Di balik gedung modern yang berdiri tegak di jantung Victoria itu, ratusan pasang mata menyambut kedatangan tamu istimewa, antara lain mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang hadir bersama pengusaha dan pengurus PP Muhammadiyah Yendra Fahmi.
Bagi para pengelola sekolah dan diaspora Indonesia di Australia, kehadiran JK bukan sekadar kunjungan, melainkan simbol pengakuan atas kiprah Muhammadiyah di kancah internasional.
Tidak hanya JK dan Yendra, hadir pula mantan Menteri Hukum dan HAM Prof. Dr. Hamid Awaluddin, serta Ustaz Das’ad Latif, dosen Universitas Hasanuddin yang dikenal luas sebagai pendakwah.
Mereka disambut oleh Ustaz Hamim Jufri, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Australia, dengan senyum lebar yang mencerminkan kebanggaan.
“Ini bukan sekadar sekolah,” ungkap Prof. Irwan Akib, Ketua PP Muhammadiyah bidang Pendidikan, sembari memperlihatkan dokumentasi kunjungan.
Kamera menangkap momen para tokoh meninjau ruang kelas, laboratorium, hingga berdialog dengan para guru. MAC memang berdiri bukan hanya sebagai institusi pendidikan, melainkan sebagai pusat nilai, menyemai Islam yang damai, berkemajuan, sekaligus menjaga identitas diaspora.
Jejak Pembangunan dan Besarnya Kontribusi
Didirikan pada 2021 oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir, MAC membawa misi lebih besar daripada sekadar mendidik siswa.
Haedar saat itu menegaskan sekolah ini harus menjadi garda depan melawan islamofobia, menghadirkan wajah Islam yang ramah, serta berkontribusi pada peradaban dunia. Kini, hanya empat tahun berselang, gema komitmen itu terasa semakin nyata.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: