 
							FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah derasnya kritik publik terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh), kader PSI, Sigit Widodo, justru membagikan pengalaman positifnya saat menjajal moda transportasi kebanggaan Presiden ke-7 RI, Jokowi.
Sigit menceritakan perjalanannya bersama rekannya sesama kader PSI, Dian Sandi Utama, menggunakan Whoosh.
“Kopi di Whoosh cuma 30 ribuan. Apa ngopi di Whoosh aja ya? Belum sarapan, nih," ujar Sigit di X @sigitwid (31/10/2025).
"Mas Dian Sandi U sih enak, bawa bekel," tambahnya.
Sigit juga menyoroti capaian positif proyek tersebut yang sudah beroperasi selama dua tahun tanpa insiden besar.
“Ahamdulillah Whoosh dua tahun beroperasi hingga saat ini zero accident," sebutnya.
Dikatakan Sigit, biaya pembangunan jalur Kereta Cepat memang lebih mahal dibandingkan kereta konvensional, salah satunya karena standar keamanannya yang tinggi.
“Biaya pembuatan jalurnya memang lebih mahal dari kereta konvensional karena harus steril," tandasnya.
"Jadi tidak ada banteng, kerbau, kambing, atau ayam yang melintas lalu mati tertabrak," kuncinya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bidang Politik, Bestari Barus, blak-blakan mengenai polemik seputar proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Ia menyebut bahwa publik seharusnya tidak hanya dilihat dari sisi untung dan rugi.
Ia mengatakan proyek tersebut sebagai bentuk lompatan besar pemerintah dalam menghadirkan transportasi modern berbasis teknologi tinggi.
“Kita patut juga mengapresiasi pemerintah melakukan lompatan cepat untuk menghadirkan satu transportasi berbasis teknologi yang luar biasa," ujar Bestari dikutip dari unggahan Instagram pribadinya (20/10/2025).
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

 8 hours ago
                                7
                        8 hours ago
                                7
                    
















































