FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial Chusnul Chotimah ikut bersuara mengenai penetapan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi.
Ia mengkritik pola penindakan kasus yang dianggap tebang pilih dan dipengaruhi oleh hubungan politik.
"Kasus Hasto itu seperti Tom lembong," ujar Chusnul dalam keterangannya di aplikasi X @ch_chotimah2 (25/12/2024).
Dikatakan Chusnul, seperti Tom Lembong, Hasto telah lama dianggap salah tetapi tetap dibiarkan oleh Jokowi yang saat itu masih berkuasa.
"Sudah lama mereka anggap salah tapi dibiarkan, malah dikasih jabatan baru sama Jokowi," cetusnya.
Lanjut dia, Hasto baru diproses ketika masa pemerintahan Jokowi selesai dan dipecat dari PDIP setelah berbagai polemik yang terjadi.
"Baru ditindak saat jadi lawan," Chusnul menuturkan.
Chusnul menilai, tindakan penegakan hukum terhadap Hasto tidak menjadi masalah jika dilakukan secara konsisten dan tidak berdasarkan kepentingan politik.
"Saya ga permasalahkan yang ditindak," tukasnya.
Namun, ia mempertanyakan berapa banyak kasus korupsi lain yang dibiarkan karena para pelaku masih berada dalam lingkaran kekuasaan.
"Cuma jadi pertanyaan, ada berapa banyak kasus korupsi yang saat ini dibiarkan hanya karena masih jadi kawan penguasa?," tandasnya.
Ia menegaskan bahwa koruptor harus diberantas tanpa pandang bulu. Sebagaimana apa yang telah ditekankan Presiden Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan.
"Koruptor itu dibasmi bukan dipelihara!," kuncinya.
Sebelumnya diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan akan memverifikasi kabar terkait penetapan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap yang melibatkan buronan KPK Harun Masiku.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: