Pakar Universitas Muhammadiyah Surabaya: Minimnya Lapangan Kerja Dorong WNI Jadi Korban Eksploitasi di Luar Negeri

23 hours ago 12
Para WNI terdampak gempa di Ishikawa, Jepang, menerima bantuan dari KBRI Tokyo, Jumat (5/1). (KBRI Tokyo)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Fenomena meningkatnya pekerja migran Indonesia (PMI) yang terjerat dalam praktik ilegal di luar negeri dinilai sebagai cerminan kegagalan negara dalam menyediakan lapangan kerja.

Hal ini disampaikan oleh Pakar Sosiologi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Agus Budiman, menyusul maraknya kasus WNI yang menjadi korban eksploitasi, termasuk dalam praktik judi online di Kamboja.

Agus menegaskan, keterbatasan lapangan pekerjaan yang layak di dalam negeri menjadi salah satu faktor utama yang mendorong warga Indonesia untuk mencari nafkah di luar negeri, meskipun harus menghadapi risiko besar, termasuk terlibat dalam jaringan kejahatan lintas negara.

“Kurangnya informasi dan pemahaman tentang risiko pekerjaan di luar negeri juga turut memperburuk situasi ini. Negara tidak cukup hanya memulangkan mereka. Harus ada evaluasi menyeluruh terhadap sistem perlindungan PMI dan kebijakan ketenagakerjaan nasional,” kata Agus Budiman dalam keterangannya, Sabtu (19/4/2025).

Sebelumnya, publik dikejutkan dengan laporan sejumlah PMI yang bekerja secara ilegal di Kamboja dan terlibat dalam praktik judi online serta penipuan berbasis digital. Pemerintah sempat kesulitan memberikan perlindungan karena status hukum para pekerja tersebut tidak resmi.

Agus juga menyoroti lemahnya pengawasan terhadap agen penyalur tenaga kerja. Ia menyebut, kondisi ini semakin memperburuk keadaan, karena banyak agen tidak resmi yang masih beroperasi dan menjanjikan pekerjaan yang ternyata palsu atau berbahaya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |