![](https://fajar.co.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG_20250212_181850.jpg)
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- 3 sekolah mendapat evalusi khusus dari Komisi E DPRD Sulsel dalam rapat kerja dengan Dinas Pendidikan Sulsel. Tak tanggung-tanggung, DPRD meminta mereka mundur.
Itu terkait gagalnya ratusan siswa di Sulsel ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) masuk kampus negeri. Yakni Kepsek SMAN 17 Makassar, Kepsek SMK 2 dan SMK 7 Makassar.
Rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Sulsel Fauzi A Wawo bersama Wakil Ketua Komisi E Fadli Ananda ini meminta kepala sekolah bertanggung jawab atas gagalnya siswa terdaftar dalam pangkalan data sekolah sehingga tak bisa ikut SNBP 2025.
Anggota Komisi E DPRD Sulsel Yeni Rahman mengatakan, Disdik Sulsel maupun kepsek tidak bisa sekadar menyalahkan operator sekolah sebagai pihak yang lalai mendaftarkan siswa dalam pangkalan data sekolah.
“Kabid dan kepala sekolah jangan merasa aman atas masalah ini. Mana kontrollingnya? Jangan bilang ‘ini bukan kesalahan kita, ini kesalahan sistem’, kenapa selalu salahkan sistem padahal ini dibuat oleh manusia,” ujar Yeni Rahman, Senin (10/2/25).
Legislator Fraksi PKS tersebut meminta pihak sekolah tidak bersembunyi di balik sistem. Apalagi menyalahkan orangtua siswa maupun peserta didik terkait nilai rapor
Yeni Rahman mendesak kepsek yang siswanya tak bisa mendaftar SNPB karena tak terdaftar dalam PDSS, agar mundur dari dari jabatannya sebagai bentuk penghukuman atas kelalaian tersebut.
“Jadi sekali lagi, kita menghukum diri kita supaya kita punya integritas ke depan lebih baik. Tanpa kita minta, silahkan beristirhat dulu yang tidak berkompeten dan telah melakukan kelalaian,” tegas Yeni.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: