Kontrak Politik Jokowi Tahun 2012 Dibongkar! Umar Hasibuan: Ternyata saya Ditipu

1 week ago 17
Umar Hasibuan atau Gus Umar.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan, meluapkan kekecewaannya Jokowi yang dinilai tidak menepati janji politik.

Ia mengaku pernah menjadi pendukung Jokowi saat Pilgub DKI Jakarta, namun kini merasa dikhianati.

"Dulu saya dukung Jokowi di Pilgub DKI karena kontrak politik ini," kata Umar di X @UmarHasibuan__ (10/4/2025).

Namun, sejak melihat inkonsistensi terhadap kontrak politik yang pernah dijanjikan, Umar menyatakan dirinya kehilangan kepercayaan pada Jokowi.

"Sejak Jokowi tak konsisten dengan kontrak ini, sejak itu pula saya gak pernah percaya lagi sama Jokowi," tegasnya.

Dengan penuh kecewa, Umar pun mengaku merasa tertipu oleh sosok yang dahulu ia dukung penuh.

"Ternyata saya tertipu," pungkasnya singkat.

Dilihat dari unggahan Umar, sebuah dokumen lama kembali mencuat.

Dokumen tersebut merupakan kontrak politik Jokowi saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2012 silam.

Bertajuk "Jakarta Baru: Pro-Rakyat Miskin, Berbasis Pelayanan dan Partisipasi Warga”, kontrak itu diteken Jokowi pada 15 September 2012 di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Dalam dokumen tersebut, Jokowi berjanji menjalankan tiga poin utama dalam memimpin Jakarta, khususnya untuk masyarakat miskin kota.

Pertama, keterlibatan warga dalam penyusunan kebijakan kota, seperti RTRW, APBD, hingga pelaksanaan dan pengawasan program pembangunan.

Kedua, pemenuhan dan perlindungan hak-hak warga kota, yang mencakup legalisasi kampung ilegal yang sudah dihuni warga selama minimal 20 tahun, penataan pemukiman kumuh tanpa penggusuran, dan perlindungan ekonomi informal seperti PKL, becak, nelayan tradisional, hingga pedagang kecil.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |