Kunjungan Serdik Sespimmen ke Solo Picu Kontroversi, Selamat Ginting: Membenarkan Kedekatan Polisi dengan Jokowi

4 hours ago 3
Pengamat Politik Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Kunjungan sejumlah peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri ke-65 ke kediaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memicu kontroversi dan pertanyaan serius mengenai independensi institusi kepolisian.

Peristiwa ini diulas dalam kanal YouTube Refly Harun bertajuk "Buntut Peserta Sespimmen ‘Matur’ ke Rumah JKW: Ganti Kapolri" yang menampilkan dialog kritis antara pakar hukum tata negara Refly Harun dan pengamat militer Selamat Ginting.

Refly Harun secara terbuka mempertanyakan legalitas serta urgensi para perwira menengah aktif Polri yang berpangkat komisaris dan ajun komisaris besar mendatangi seorang mantan presiden untuk “minta arahan.

“Kok bisa-bisanya ada sekolah pimpinan menengah Polri itu tiba-tiba datang ke Jokowi minta arahan? Dan saya tidak paham seperti ini kok bisa. Lalu Anda keras sekali mengatakan itu, copot tuh atau ganti Kapolri,” ujar Refly, dikutip YouTube Refly Harun pada Senin (21/4/2025).

Selamat Ginting menanggapi pernyataan tersebut dengan nada tajam. Ia menilai bahwa tindakan membawa peserta Sespimmen ke rumah Jokowi adalah langkah yang tidak lazim dan bisa memperkuat persepsi publik soal kedekatan antara institusi Polri dan Jokowi.

“Ini calon-calon pemimpin masa depan Polri. Tentu saya terkejut ketika dibawa ke rumahnya mantan presiden atau Jokowi ini, karena pertama, Jokowi tidak berlatar militer atau polisi. Kemudian sekarang Jokowi sedang mendapatkan sorotan publik,” ujar Ginting.

Ia melanjutkan, peristiwa ini berpotensi memperdalam ketidakpercayaan publik terhadap netralitas Polri. Apalagi dilakukan di tengah bulan Syawal, yang semestinya diisi dengan semangat saling memaafkan dan menjauh dari praktik-praktik kontroversial.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |