Korban Jiwa Masih Berjatuhan, Ultimatum Polisi Tidak Berlaku di Jalur Gaza Makassar

1 week ago 23
Plh Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Muhammad Ridwan saat melakukan pengamanan di kawasan Pekuburan Beroangin (Foto: Muhsin/fajar)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ultimatum Kombes Pol Muhammad Ridwan tidak memberikan rasa takut pada diri pelaku perang kelompok di jalur Gaza kota Makassar.

Buktinya, sekitar tujuh jam pasca ultimatum itu dikeluarkan sang Plh Kapolrestabes Makassar, perang kelompok tetap saja terjadi.

Bukan lagi di kawasan Pekuburan Beroangin, tapi di Kelurahan Bunga Eja. Melibatkan pemuda kampung Layang, Tinumbu 148, dan lainnya.

"Kami konsisten, semua pelaku kejahatan bakal tidak enak tidurnya, tidak enak hidupnya di Sulsel. Kemanapun larinya akan kami kejar,” tegas Ridwan di kawasan pekuburan Beroangin sekitar pukul 10.15 Wita kemarin.

Penegasan Ridwan diperkuat oleh pernyataan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, yang memberikan jaminan bahwa tidak ada tempat aman bagi penjahat selama ia menjabat.

"Selama saya di sini, Makassar (secara khusus, red) akan menjadi tempat aman. Tapi akan menjadi tempat tidak aman bagi penjahat," tegas Djuhandhani beberapa waktu lalu.

Warga setempat yang resah mulai curiga, mereka menduga pelaku perang kelompok hanya orang yang sama dan sengaja membuat kegaduhan.

Kapolsek Tallo, Kompol Syamsuardi, menceritakan bahwa puncak perang kelompok di Kelurahan Bunga Eja Baru pada pukul 04.00 Wita dinihari.

Ketika diinterogasi, Syamsuardi mengaku bingung dengan jawaban para pelaku perang kelompok.

"Tidak jelas, karena begitu ditanya, bilang pihak Layang yang memulai, di tanya pihak Layang, dia bilang pihak Lorong 15 yang memulai," ujar Syamsuardi saat ditemui di kantornya, Jumat (21/11/2025).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |