Sejumlah personil dari Dompet Dhuafa bersama PB BPBD Kabupaten Cilacap hingga sore ini menyisir area-area yang dimungkinkan terdapat korban yang tertimpa material.
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Upaya pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, terus dilakukan. Memasuki hari kelimaat operasi pada Senin(17/11), tim SAR gabungan telah menemukan 13 jenazah. Sementara itu, 10 warga lainnya masih dilaporkan hilang dan masih dalam pencarian.
Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari secara tertulis. Ia menjelaskan bahwa proses pencarian dilakukan sejak pukul 06.00 WIB dengan dukungan personel besar-besaran.
“Total ada 1.001 personel yang diterjunkan dari berbagai unsur, termasuk Kantor SAR Semarang, Polda Jateng, hingga jajaran Polres,” ungkapnya.
Untuk mempercepat proses penyisiran, kepolisian juga menerjunkan sembilan anjing pelacak (K9) yang difokuskan pada area-area yang diperkirakan menjadi titik tertimbunnya warga.
Di sisi lain, sebanyak 22 unit alat berat berupa bucket excavator dari Kementerian PUPR dan pemerintah daerah telah beroperasi di lapangan. Keberadaan alat berat ini terbukti membantu mempercepat pembukaan material longsor yang menimbun permukiman warga.
“Penggunaan alat berat sangat membantu tim menemukan titik-titik tempat korban kemungkinan besar tertimbun,” tambah Abdul Muhari.
Adapun di tengah pencarian, BNPB mengingatkan masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi longsor susulan dan banjir bandang. Hujan dengan intensitas ringan hingga tinggi masih diperkirakan turun di wilayah Majenang dan sekitarnya.
Untuk mendukung kelancaran operasi, BNPB melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sejak pagi hari. Bahan semai berupa Natrium Klorida (NaCl) dan Kalsium Oksida (CaO) sebanyak 3 ton ditaburkan melalui tiga sorti penerbangan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































