FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Penulis dan pemerhati sosial politik, Jonru Ginting, mendadak menguliti Muannas Alaidid, yang dikenal sebagai pembela proyek PIK 2.
Jonru menyoroti rekam jejak Muannas yang sebelumnya sering melaporkan ulama dan aktivis ke pihak kepolisian.
"Si muannas ini adalah orang yang dulu paling rajin mempolisikan ulama dan aktivis," ujar Jonru di akun X @jonrugintingnew (1/2/2025).
Blak-blakan, ia mengaku bagian dari salah satu korban Muannas yang sempat diseret ke ranah hukum.
"Saya salah satu korbannya. Dulu saat ketemu di sidang, saya sengaja menatap dia dengan tajam, lalu dia grogi," cetusnya.
Ia pun menambahkan bahwa dirinya berharap tatapan tersebut akan terus menghantui Muannas seumur hidup.
"Saya berharap tatapan itu akan menghantui dirinya seumur hidup," tandasnya.
Belum lama ini, Konsultan hukum proyek pembangunan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Muannas Alaidid, menanggapi tudingan yang dilontarkan Said Didu terkait adanya sertifikat tanah yang mencakup wilayah laut dalam proyek tersebut.
"Menanti bukti hoaks Said Didu yang menuduh ada laut disertipikat," ujar Muannas dalam keterangannya di X @muannas_alaidid (21/1/2025).
Muannas meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk membuka data dan warkah tanah tahun 1982 guna memperjelas status kawasan itu.
"Tolong pak Menteri ATR BPN buka data dan warkah tanah tahun 1982 sebagaimana yang sudah dijanjikan," cetusnya.
Muannas juga menegaskan pentingnya transparansi dari Kementerian ATR/BPN agar masyarakat memahami sejarah penggunaan lahan di kawasan PIK 2.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: