Leang Pettakere
FAJAR.CO.ID, MAROS — Leang Pettakere, atau yang lebih dikenal oleh pengunjung sebagai Gua Petta Kere merupakan salah satu gua di Taman Arkeologi Leang-Leang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Di dalam gua ini terdapat lukisan berpigmen merah yang usianya diperkirakan mencapai 40.000 tahun lebih. Lukisan-lukisan di dinding gua Leang-Leang ternyata usianya lebih tua daripada situs seni di Eropa.
Haris, pengelola dan pemandu Taman Arkeologi Leang-Leang, menjelaskan bahwa di gua ini terdapat dua gambar ikonik yang sarat dengan makna simbolik.
“Di Leang Pettakere terdapat dua gambar, yaitu telapak tangan dan babi rusa. Lukisan-lukisan ini memiliki makna simbolis, Lima jari yang ada di di dinding berarti keberhasilan, sedangkan empat jari menandakan duka,” ungkapnya.
Dengan pigmen merah dan teknik cap tangan, lukisan-lukisan ini seolah menjadi media komunikasi manusia purba sebelum mereka mengenal tulisan.
Pengunjung yang ingin melihat lukisan secara langsung di Gua Pettakere harus didampingi pemandu, karena gua ini dibatasi aksesnya.
Pembatasan akses ini bertujuan melindungi lukisan dari kerusakan fisik, sentuhan langsung, dan vandalisme agar lukisan aman dan pengunjung nyaman!
Selain Gua Pettakere, pengunjung juga bisa menjelajahi Gua Pettae, tentunya didampingi pemandu. Di sini terdapat gambar telapak tangan dan babi rusa, sama seperti di Pettakere, hanya ukurannya lebih kecil, ditambah di sekitar gua ditemukan juga kerang atau sisa sampah dapur manusia purba.
Gua kerap dijadikan tempat tinggal sementara atau musiman oleh manusia purba. Karena itu, tidak heran jika disekitarnya masih ditemukan kulit kerang sisa makanan dan jejak aktivitas dapur manusia purba.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































