
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan blak-blakan mengenai hal yang tidak baik dalam sistem keuangan pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Luhut mengaku, apa yang menjadi pikirannya itu sudah dia sampaikan sejak pemerintahan Jokowi, dirinya sudah menilai ada sesuatu hal yang tidak baik-baik saja terhadap sistem keuangan Indonesia.
Namun, kata dia, hal yang tidak baik itu sedikit demi sedikit sudah memudar. Seiring dengan kebijakan Purbaya yang mengguyur dana pemerintah senilai Rp 200 triliun kepada lima bank milik negara.
"Saya sudah bersampaikan waktu itu pada Presiden yang lalu, kita ada yang salah dengan Republik ini, dengan sistem keuangan kita. Di mana APBN masuk keluar, tapi nanti disedot lagi oleh Bank Sentral. Dan, itu yang terjadi, sehingga M0-nya rendah," jelas Luhut dilansir jawapos.com, Kamis (16/10).
"Nah, sekarang saya lihat dengan kesempatan ini, saya lihat Menteri Keuangan yang baru, dia mendorong betul mazhabnya dia ini untuk mengguyur market itu dengan tadi dia taruh Rp 200 triliun di perbankan. Dan itu saya kira langkah yang sangat bagus," tambahnya.
Terhadap kebijakan keuangan saat ini, Luhut memberikan pujian terhadap Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa karena sudah menerapkan kebijakan ekonomi sesuai dengan mazhabnya yang ia kenal sejak era Presiden Joko Widodo.
Salah satu, kebijakan yang Luhut puji yakni perihal kebijakan Purbaya mengguyur cash terhadap sistem perekonomian, sehingga bisa menggerakkan pasar dan pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: