
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan angkat suara terkait penolakan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa soal penggunaan APBN untuk proyek Family Office.
Diketahui, pembangunan familu office yang direncanakan di Bali menjadi wacana Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. Namun, Menkeu dengan tegas menolak APBN digunakan untuk membangun proyek yang diwacanakan tersebut.
Terkait kebijakan menkeu itu, Umar Hasibuan lantas menyindir Luhut terkait pernyataan yang sering dilontarkan dan ditujukan kepada pihak yang kerap mengkritik pemerintah.
"Luhut Panjaitan kalau engkau kau suka dgn kebijakan menteri keuangan. Pindah saja kau dari indonesia. Paham kau luhut," begitu cuitan Umar Hasibuan di akun media sosialnya.
Dalam unggahan lainnya, Umar Hasibuan mengutip pernyataan Menkeu Purbaya yang mengaku sudah mendengar isu tersebut sejak lama. Namun dia mempersilakan family office tersebut dibangun jika DEN bisa membangunnya sendiri.
"Saya sudah dengar lama isu itu, tapi biar saja. Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun saja sendiri. Saya anggarannya nggak akan alihkan ke sana," begitu kutipan penyataan menkeu yang diunggah Umar Hasibuan.
"Keren Purbaya. Klu prabowo resafel dia itu artinya prabowo kalah sama mafia. Setuju gak sob?," tandas Umar Hasibuan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan, tidak akan mengeluarkan duit dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk pembangunan family office di Bali.
Adapun pembangunan family office diusulkan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. "Anggaran nggak akan saya alihkan ke sana," kata Purbaya dikutip Selasa (14/10).
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: