
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, kembali melontarkan kritik tajam terhadap kinerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Dalam pernyataannya, ia menuding lembaga tersebut telah menjadi alat oligarki dalam mengambil tanah negara serta menggusur rakyat.
Said Didu secara khusus menyampaikan kritiknya kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Bapak Presiden Prabowo yang terhormat, melihat penyimpangan yang dilakukan oleh pejabat ATR/BPN di seluruh Indonesia," ujar Said Didu di X @msaid_didu (9/2/2025).
Ia bahkan secara sarkastik menyarankan agar lembaga ATR/BPN direklamasi saja.
"Sebaiknya lembaga ATR/BPN direklamasi saja," cetusnya.
Mengisyaratkan bahwa institusi tersebut sudah terlalu jauh dari fungsi utamanya dalam mengelola dan melindungi hak-hak tanah rakyat.
"Menjadi alat Oligarki mengambil tanah negara dan menggusur rakyat," tandasnya.
Terpisah, Pegiat media sosial Jhon Sitorus menyoroti kebakaran yang melanda Gedung Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu malam (8/2/2025).
Jhon mengaitkan peristiwa ini dengan kasus pagar laut yang belakangan ramai diperbincangkan publik.
"Tepat setelah sebulan kasus pagar laut, Gedung kementerian ATR/BPN kebakaran," ujar Jhon di X @JhonSitorus_18 (9/2/2025).
Ia mencurigai adanya unsur sabotase di balik kebakaran tersebut.
"Apakah mungkin ada sabotase disaat viralnya kasus pagar laut dengan cara membakar gedung? Harapan saya semoga tidak ya," cetusnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: