Naniek S Deyang: Miris, 50 Persen dari 10 Juta Pemulung Tidak Punya KTP

2 days ago 6
Wakil I Badan Pengentasan Kemiskinan Nanik Sudaryati Deyang

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kebutuhan bahan baku kertas per tahun mencapai 14,45 ton. Bahan baku tersebut terdiri dari bahan baku kertas virgin 7,24 juta ton, dan bahan baku kertas daur ulang 7,21 ton .

Untuk bahan baku kertas daur ulang baru terpenuhi 3,98 ton ( 55,05 persen). Bahan baku kertas daur ulang ini dihasilkan oleh para pemulung, dan karena bahan baku kertas daur ulang masih kurang sekitar 3,23 juta ton, banyak pabrik kertas atau pemasok bahan baku kertas mengimpor sampah kertas!!

Tak hanya bahan baku kertas, para pemulung di Indonesia juga menjadi tulang punggung untuk industri plastik dan saat ini dari pemulung dan pelapak bisa merecycle 1.275.938 ton , kemudian sisanya sebanyak 261.361 diimpor dalam bentuk scarp plastik ( sampah plastik terpilah ).

Nah yang menjadi masalah adalah dari sampah-sampah kertas dan plastik yang diimpor itu ternyata di tengah-tengahnya dicampur dengan sampah yang tidak bisa di-recycle seperti kondom, dan alat -alat kesehatan.

Akibat impor sampah itu, selain Indonesia menjadi buangan sampah yang tidak bisa di-recycle oleh negara lain, juga harga sampah dari pemulung jatuh. Oleh karena itu Ketua Ikatan Pemulung Indonesia ( IPI) Pris Poly Lengkong meminta agar pemerintah menyetop impor sampah..

Pris menyampaikan hal tersebut saat Wakil I Badan Pengentasan Kemiskinan Naniek S Deyang dan Kepala Badan Percepatan. Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko mengunjungi tempat pembuangan sampah di Bantar Gebang, Jakarta Timur belum lama ini.

Pris juga meminta para anggotanya yaitu para pemulung diakui sebagai warga negara Indonesia, karena sungguh miris dan memprihatinkan, dari jumlah pemulung di Indonesia sekitar 10 juta orang di 29 propinsi, namun 45 persen bahkan 50 persen tidak punya KTP.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |