Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Momen pahit kekalahan Presiden Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 silam menyisakan kenangan mendalam bagi Natalius Pigai, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM).
Kekalahan Prabowo untuk kedua kalinya dari Joko Widodo ketika itu tak menyurutkan sedikit pun kesetiaan Pigai terhadap Ketua Umum Partai Gerindra itu. Ia tetap setia dan loyal.
Pigai mengungkapkan bahwa rumah Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, mendadak sepi dan kosong setelah hasil survei menunjukkan kekalahan, sementara banyak orang yang sebelumnya mengaku sebagai pendukung justru berbalik badan meninggalkan sang jenderal.
"Waktu Pak Prabowo kalah, di rumah Kertanegara itu kosong Pak. Karena waktu itu survei-survei mengumumkan bahwa kami kalah. Padahal kami punya dokumen sendiri," kenang Pigai dikutip dari kanal Youtube Akbar Faizal, Senin (17/11/2025).
Lebih jauh, Pigai menceritakan, saat ia datang ke rumah Prabowo, hanya segelintir orang yang masih setia mendampingi, termasuk Edhy Prabowo dan Suryo Prabowo.
Dalam suasana sepi itulah Pigai menyampaikan komitmen kesetiaannya: "Saya datang (ke rumah Prabowo), tidak ada orang. Cuma yang ada di situ… Saya bilang, siap Bapak. Jangankan kalah, masuk jurang pun siap."
"(Orang-orang yang apa namanya itu?) Yang (awalnya) berteriak-teriak kosong (tidak ada lagi di sebelah Prabowo),” tambahnya.
Merespons kesetiaan Pigai, Prabowo kemudian melontarkan janji yang membekas.
"Pak Prabowo bilang, saya mengusulkan namamu jadi menteri. Mari kita kerja kalau suatu saat Tuhan dan rakyat menginginkan kita memimpin nanti kau akan jadi menteri," tutur Pigai.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































