
FAJAR.CO.ID, TEL AVIV -- Wacana relokasi warga Palestina dari Jalur Gaza semakin terang-terangan diungkapkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Apalagi setelah Presiden AS, Donald Trump ingin menguasai Gaza.
Benjamin Netanyahu melontarkan idenya tentang lokasi baru bagi Palestina sebagai negara. Pemimpin Negeri Yahudi itu menyatakan lokasi baru Palestina bisa berada di Arab Saudi.
“Saudi bisa menciptakan sebuah negara Palestina di Arab Saudi, mereka punya banyak tanah di sana,” ujar Netanyahu dalam wawancara di televisi Channel 14, Israel, yang diudarakan pada Kamis (6/2/2025).
Mantan tentara itu menegaskan pemerintahannya tidak mau membuat kesepakatan yang bakal membahayakan Israel.
Netanyahu tidak mau negaranya bertetangga langsung dengan Palestina, terutama pascaserangan 7 Oktober 2023 ketika Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah atau Hamas yang menguasai Gaza menyerbu Israel.
“Anda tahu apa itu? Ada sebuah negara Palestina yang disebut Gaza, dipimpin Hamas,” tuturnya. “Lihat apa yang kami dapatkan, pembantaian terbesar sejak Holocaust (pogrom terhadap warga Yahudi pada Perang Dunia II, red),” imbuhnya.
Netanyahu juga menyinggung kemungkinan normalisasi hubungan antara Israel dengan Arab Saudi. “Saya pikir perdamaian antara Israel dan Arab Saudi tidak hanya mungkin, saya pikir itu akan terjadi,” ucapnya.
Walakin, Kementerian Arab Saudi langsung menolak ide Netanyahu tentang pemindahan negara Palestina ke wilayah Negeri Petrodolar itu.
Negeri monarki pimpinan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud itu tidak mau menormalisasikan hubungan bilateralnya dengan Israel tanpa pembentukan negara Palestina. (fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: